NOVI MAULINA, Peserta Short Course Bahasa Mandarin di National Sun-Yat Sen University, melaporkan dari Taiwan
SUDAH tujuh pekan kami menghirup udara segar dan merasakan hangatnya kebersamaan di Kaohsiung, kota terbesar kedua di Taiwan. Kota ini memberi banyak kesan dan pengalaman positif bagi kami. Berada di tepi pantai selatan Taiwan dengan jumlah penduduk sekitar 2,9 juta, kota ini juga dikenal dengan industri baja dan petrokomianya.
Namun, beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Kaohsiung mulai mengarahkan penampilan kota industri ini menjadi kota tujuan wisata berbasis sejarah, kebudayaan, dan sumber daya alam, sehingga kota ini lebih sesuai dijuluki kota turis.
Kaohsiung adalah kota yang hangat, baik dalam hal cuaca maupun sikap masyarakatnya. Ditambah dengan indahnya panorama alam pegunungan dan pantai serta penataan wisata yang rapi, bersih dan informatif, membuat kota ini makin terlihat alami dan menarik.
Salah satu wahana wisata yang sangat terkenal di Bumi Formosa ini adalah Lotus Pond, kolam teratai buatan yang dikelilingi banyak kuil. Letaknya di daerah Zuoying, sebuah distrik di Selatan Kaohsiung.
Lotus Pond ini merupakan salah satu tujuan wisata unggulan di Taiwan. Dari Masjid Kaohsiung di distrik Weiwuying, kami menuju Zuoying dengan MRT (Mass Rapid Railway), kemudian menuju Lotus Pond di bagian timur Zuoying dengan menumpang bus R51.
Turun dari bus, langsung terlihat hamparan 75 hektare kolam teratai buatan. Dikitari banyak kuil yang didominasi warna merah dan kuning keemasan. Ini kolam teratai terluas di Taiwan, mungkin juga di dunia.
Distrik Zuoying memang dikenal sebagai kota dengan kuil terbanyak di Taiwan. Terdapat sekitar 20 kuil di sini sehingga istilah temple district tampaknya cocok untuk menggambarkan wilayah Zuoying. Kolam ini juga dikelilingi banyak pohon willow. Lotus Pond dibuat di antara dua gunung di kiri-kanannya, yaitu Gunung Turtle dan Gunung Half Screen. Suasana dingin dan sebaran burung bangau di area kolam membuat suasana terasa teduh dan nyaman.
Siang itu, lokasi wisata ini ramai dikunjungi para wisatawan, baik yang berasal dari dalam atau luar Taiwan. Kami menyusuri satu per satu kuil yang ada di sepanjang kolam. Bangunan pertama yang kami lalui adalah ‘Dragon and Tiger Tower’, bangunan yang paling terkenal di sekitar Lotus Pond. Menurut cerita kuno, para wisatawan dapat masuk melalui mulut patung naga dan ke luar lewat mulut singa untuk membuang kemalangan dan mendapatkan keberuntungan.
Sementara dua menara di belakang mulut naga dan singa memuat berbagai kisah tradisional masyarakat Cina dan pameran lukisan Cina.
Kemudian kami menyusuri Spring and Autumn Pagodas, terdiri atas dua bangunan pagoda yang dihubungkan dengan sembilan jembatan yang membentuk sudut, merupakan contoh arsitektur Oktagonal Cina. Bangunan ini dibangun tahun 1953 dan didesain berdasarkan gaya istana Cina. Di sini kita dapat menikmati pemandangan di sepanjang jembatan dan Lotus Pond dari atas pagoda.
Beiji Pavilion of Yuandi Temple, adalah bangunan lain yang kami kunjungi di area Lotus Pond. Kuil ini dilengkapi dengan patung Syuan Tian Shang Di, raksasa setinggi 72 meter. Kaisar setelahnya di bawah Dinasti Yu Huang Shang Di membangun patung tersebut karena mendapat instruksi lewat media spiritualnya. Juga terdapat pedang 7 bintang milik Syuan Tian Shang Di yang dibuat berukuran 38,5 meter dan ini dikenal sebagai World Heavenly Sword.
Kuil-kuil di sekitar area Lotus Pond yang baru dibuka untuk umum pada tahun 1951 ini selalu ramai dikunjungi masyarakat, baik untuk tujuan wisata maupun ibadah. Penataan lokasi wisata yang teratur dan informatif oleh Pemerintah Taiwan telah berhasil menarik para wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang dan menikmati keindahan kota serta bersentuhan langsung dengan budaya masyarakat Cina yang kental. Di bagian depan areal Lotus Pond dapat dijumpai Tourism Information Centre untuk memudahkan wisatawan memahami areal yang cukup luas ini. Keseriusan pemerintah juga terlihat dari banyaknya brosur tujuan pariwisata di Taiwan yang dapat dengan mudah kita jumpai di tempat umum, stasiun, atau terminal transportasi publik. Kelengkapan sarana transportasi yang canggih serta didukung oleh disiplin masyarakat yang tinggi dalam menggunakan fasilitas umum sangat mendukung Pemerintah Taiwan dalam mencapai visi kemajuan ekonominya, khususnya melalui sektor wisata yang menarik dan profesional.
Serambi Indonesia
0 comments:
Post a Comment