Menulis tentang hal ini sangatlah menggetarkan. Ini bukanlah hal biasa. Berdirinya sebuah masjid baru di negara yang sangat minoritas Muslim, sangat minoritas. Jumlah penduduk Muslim di Taiwan kurang lebih hanya berkisar di angka 0.2% saja (sumber: Chinese Muslim Association, Taiwan). Mendengar kata “Masjid At-Taqwa” mungkin bagi umat Muslim yang hidup di Indonesia adalah hal biasa, namun bagi mereka yang hidup di Taiwan, ini adalah sebuah hal luar biasa. Mari kita urutkan satu per satu masjid-masjid yang sudah ada di Taiwan:
Grand Mosque Taipei, Taipei (台北清真寺 – táiběi qīngzhēnsì)
Cultural Mosque, Taipei (台北文化清真寺 – táiběi wénhuà qīngzhēnsì)
Longgang Mosque, Chungli (龍崗清真寺 – lónggǎng qīngzhēnsì)
Taichung Mosque (台中清真寺 – táizhōng qīngzhēnsì)
Kaohsiung Mosque (高雄清真寺 – gāoxióng qīngzhēnsì)
Tainan Mosque (台南清真寺 – táinán qīngzhēnsì)
Melihat keseluruhan nama masjid yang ada di Taiwan tersebut, maka kata/tulisan “Masjid At-Taqwa” menjadi sebuah ejaan yang asing hadir di telinga. Namun tidak bagi para Muslim Indonesia di Taiwan. Ya, Masjid At-Taqwa adalah masjid ke-7 yang hadir di Taiwan yang dipelopori oleh sepasang suami-istri Taiwan-Indonesia, Bapak Muhammad Yasin (Taiwan) dan Ibu Hasana (Indonesia). Beliau berdua bukanlah “hartawan”, beliau memiliki sebuah toko sederhana (kami biasa menyebut toko semacam ini dengan sebutan “Toko Indonesia”) yang menjual berbagai makanan khas Indonesia dan perlengkapan sehari-hari. Di daerah sekitar sana pun dapat kita jumpai banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di pabrik-pabrik atau pada rumah-rumah tangga.
Masjid itu bermula dari sebuah petak tanah di samping rumah milik pasangan itu. Tanah tersebut adalah milik seorang warga asli Taiwan akan segera dipindahtangankan kepada Bapak Muhammad Yasin dalam waktu 2 tahun ke depan. Perjuangan awal pasangan ini untuk mendirikan masjid tidaklah mudah. Dengan mengeluarkan harta secara maksimal, bahkan hingga berhutang, harus memenuhi tuntutan pembangunan di Taiwan yang rumit dan mahal, dan masih banyak hambatan lainnya yang dihadapi oleh mereka. Namun hal ini sama sekali tidak meruntuhkan semangat mereka untuk menghadirkan taman surga di gersang nya Bumi Formosa.
Bekerja sama dengan banyak pihak, organisasi, dan perwakilan pemerintah Indonesia yang sedikit demi sedikit mengumpulkan dana untuk berdirinya Masjid At-Taqwa ini, alhamdulillah, bi idznillah, hampir satu tahun proses pembangunan, kini masjid dengan ukuran (kurang lebih) 5 m x 26 m itu telah berdiri. Masjid At-Taqwa terdiri dari 3 (tiga) lantai yang difungsikan sebagai berikut: lantai pertama digunakan untuk tempat shalat pria, lantai kedua untuk tempat shalat wanita dan ruang tamu, serta lantai ketiga digunakan untuk kelas dan kamar-kamar penginapan.
Total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Masjid ini adalah NTD 9.000.000,00 (Rp 2.950.000.000,00) yang mana baru terkumpul sekitar NTD 3.000.000,00 (Rp 980.000.000,00) – Rincian terlampir. Namun, Alhamdulillah Masjid At-Taqwa ini sudah dapat dioperasikan dan diresmikan pada, Ahad, 9 Juni 2013. Acara ini mengundang kaum muslimin di seluruh Taiwan dan pihak-pihak lainnya. Masjid Besar Taipei pun akan menetapkan Masjid At-Taqwa sebagai pusat umat Muslim Indonesia di Taiwan.
Bagi rekan-rekan yang tertarik lebih lanjut tentang masjid ini dan juga ingin berkontribusi dalam pembangunan Masjid At-Taqwa ini dapat menghubungi email: attaqwa.dayuan@gmail.com atau melalui akun facebook Ibu Hasana Nana (istri dari pasangan yang diceritakan di atas).
0 comments:
Post a Comment