Thursday, November 8, 2012

Tingginya Kesadaran Berolahraga di Taipei

OLEH dr WIRA WINARDI, Penerima Beasiswa Pemerintah Aceh Program Taiwan 2012, Taipei Medical University, melaporkan dari Taiwan

SUDAH lebih tiga bulan saya berada di Kota Taipei, Taiwan, untuk kuliah magister atas sponsor Pemerintah Aceh yang difasilitasi oleh Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh. Selama di Taipei, banyak hal yang saya cermati dari sudut pandang saya sebagai dokter. Salah satunya adalah pola hidup positif masyarakat di negeri ini.

Taiwan adalah salah satu negara yang diklaim mempunyai sistem asuransi terbaik di dunia. Dengan mengandalkan National Health Insurance (NHI), masyarakatnya dapat mengakses fasilitas kesehatan dengan biaya yang relatif ringan dan berkeadilan. Bahkan, untuk banyak jenis pelayanan pasien hanya perlu membayar uang pendaftaran saja.

Layaknya kebijakan asuransi, penyedia program akan lebih diuntungkan dengan semakin berkurangnya jumlah pasien yang sakit dan dirawat. Oleh karna itu, Pemerintah Taiwan begitu gencar melakukan penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit. Salah satu yang menarik untuk diperhatikan adalah upaya pemerintah dalam mendorong masyarakat untuk aktif berolahraga.

Di Kota Taipei yang merupakan tempat saya tinggal dan kuliah, pemerintah kotanya menyediakan banyak sarana olahraga untuk masyarakat umum. Paling tidak ada tujuh pusat olahraga yang saya ketahui, enam lainnya sedang dalam tahap pembangunan, dan seluruhnya dapat diakses dengan mudah oleh setiap warga kota.

Pemerintah juga membangun jalur hiking di kaki bukit serta jalur pinggir sungai yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berolahraga di akhir pekan bersama keluarga.

Selain itu, Dinas Olahraga Kota Taipei juga sangat serius bekerja untuk mendidik masyarakat agar bergaya hidup sehat. Salah satunya adalah dengan menggelar kompetisi rutin olahraga yang meliputi segala kelompok. Ada pertandingan khusus untuk anak, wanita, bahkan kompetisi olahraga bagi penyandang cacat.  Pemerintah juga rutin menyebarkan brosur pertandingan maupun even olahraga kepada masyarakat.

Di kota ini, bukanlah pemandangan yang langka, jika kita menjumpai warganya mengenakan baju olahraga lengkap, melakukan jogging pada malam hari, berhubung siang hari rutinitas tugasnya sangat padat. Setiap sore, fasilitas publik, termasuk taman kompleks perumahan, kampus, sekolah, penuh dengan warga kota dari berbagai lapis usia yang berolahraga dengan beragam permainan. Saya sendiri sering memperhatikan lansia yang begitu bersemangat berolahraga. Mereka mampu berdiri berjam-jam di taman kompleks perumahan untuk sekadar gerakan kecil yang mampu mereka lakukan.

Didukung oleh komitmen pemerintah dalam mengedukasi serta menyediakan fasilitas yang memadai, hal ini menjadi faktor pendorong bagi masyarakat untuk rutin berolahraga dan bergaya hidup sehat. 

Hal ini sangat mungkin untuk kita terapkan secara perlahan, namun berkesinambungan di Aceh. Apalagi dengan baiknya mutu kesehatan masyarakat akan berimbas pada menurunnya dana APBA yang terpakai untuk menyubsidi program pengobatan, sehingga bisa dialokasikan kepada sektor prioritas lainnya.

Yang lebih penting lagi, bila warga sehat dan bugar, maka akan meningkat produktivitas hariannya. Kesemuanya akan berdampak pula pada kuatnya ketahanan sumber daya manusia di Propinsi Aceh yang kita cintai ini. Semoga.
Sumber:Serambi Indonesia

0 comments:

Post a Comment