Monday, July 2, 2012

“Likok Pulo” Dalam Cerita

Oleh: Hendri Ahmadian Master student at Chung Hua University 

Aceh dikenal dengan keaneka ragaman budaya dan istiadatnya. Ada banyak kesenian Aceh yang perlu dilestarikan dan dijaga. Salah satu kesenian tarian Aceh yang telah mendunia adalah tari Saman.  Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dan acara-acara tertentu.

Di event-event kebudayaan di luar negeri, tari Saman sering di tampilkan pada acara pertama kemudian dilanjutkan dengan tari-tari lainnya dan menjadi andalan untuk menarik minat penonton untuk berkunjung.
Didalam negeri, tari Saman telah dijadikan bahan ajar di beberapa sekolah menengah atas di Aceh dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

Ada tarian lainnya yang tidak kalah hebatnya dengan tarian Saman yaitu tari Likok PuloBersumber dari wiki, tari Likok Pulo lahir sekitar tahun 1849. Tari ini diadakan sesudah menanam padi atau sesudah panen padi, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan jika tarian dipertandingkan dapat berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu.
Ada beberapa tawaran untuk kami menampilkan tari Likok Pulo. Tawaran pertama untuk menampilkan seni dan budaya Indonesia, kami terima dari pihak universitas tempat kami kuliah. Dan tawaran kedua dari panitia konferensi Ilmiah Internasional AISC Taiwan yang diselenggarakan oleh FORMMIT. Terakhir ada diminta tampil untuk mengisi pembukaan acara deklarasi Persatuan Pelajar Indonesia cabang Taiwan.

Saat tawaran-tawaran itu kami didiskusikan, ada yang dari kami “senyum-senyum”. “Bagaimana pas waktu tampilnya ya..hehehe” celutuk kawan. Tawaran ini kami terima, memang kawan-kawan ada yang belum menari apalagi menari didepan orang banyak, tapi kami harus tampil apapun resikonya. “Kapan lagi kita mau coba, kalau bukan sekarang”. Kata kawan saya pada saat diskusi tersebut.
“Budaya Indonesia kita promosi, dengan orang lain kita bisa kenal dan hitung-hitung badan kita bisa sehat…hehehe” tambahnya.
Belajar dan berlatih keras adalah kunci dari sebuah perjuangan. Itulah yang kami lakukan untuk belajar gerakan tari Likok Pulo. Tidak mudah memang. Tanpa guru alias kami belajar sendiri. Kami belajar dari video, yang kami unduh dari youtube. Terima kasih untuk youtube..hehe
Disela-sela kesibukan perkuliahan yang padat, kami mengambil inisiatif untuk latihan pada malam hari sekitar jam 9 malam hingga jam 11 malam. Kami latihan sekitar 2-3 jam. Tidak ada pelatih. . Total waktu kami latihan selama 3 minggu.

Penampilan Perdana
Acara pertama kami untuk tampil adalah The First Annual Indonesian Scholars Conference (AISC) Taiwan.
Acara tersebut dihadiri baik dari Indonesia dan dari Taiwan. Sungguh bangga rasanya bisa menampilkan tarian ini kepada penonton.
Apalagi orang yang belum pernah melihat tarian ini secara langsung. Secara keseluruhan penampilan perdana tari likok pulo dalam acara konferensi  ilmuan Indonesia di AISC 2010 di Southern Taiwan University, Tainan tidak mengecewakan. Banyak kritikan dan pujian yang kami dapat.
Kami ingat hari itu tanggal 20 Maret 2010. Sehari sebelum acara kami harus tiba di tempat acara. Karena jauhnya tempat acara sekitar 5 jam perjalanan, memaksa kami untuk tiba ditempat acara beberapa jam sebelum acara di mulai. Kami “start” dari rumah jam 8 malam dan tiba di lokasi acara sekitar jam 2 dinihari.

Penampilan Kedua
Kesempatan untuk tampil kedua datang di acara 20th Anniversary Chung Hua University. Pada acara Ulang Tahun yang ke 20 Chung Hua University, koordinator  Program Internasional Chung Hua University meminta kepada setiap mahasiswa Internasional untuk  menampilkan seni dan kebudayaan masing-masing.
Segala persiapan kami lakukan untuk persembahan yang terbaik. Dan juga belajar dari kesalahan di penampilan perdana kemarin, kami coba evaluasi. Dan akhirnya, kelelahan dan kerja keras terbayar dengan tepuk tangan dan semangat dari penonton. Secara umum penampilan kedua lebih baik dari sebelumnya..
Setelah penampilan kedua, kami diminta untuk tampil dalam Acara deklarasi Persatuan Pelajar Indonesia cabang Taiwan.

Penampilan Ketiga
Acara tersebut bertepatan dengan hari pendidikan Nasional, 2 Mei 2010. Acara yang berlangsung di kampus Chuang Yuan Cristian University dihadiri oleh ratusan kawan-kawan mahasiswa Indonesia. Acara ini juga disaksikan oleh para tamu baik dari Indonesia dan Taiwan. Musik mulai diputar, kami berusaha tenang. Gerakan demi gerakan kami lalui. Dan akhirnya sampailah dengan musik terakhir. Dan penampilan itu ditutup dengan sempurna. Perasaan campur aduk kami dapatkan setelah kami selesai menari. Senang dan bangga.
Kritikan kami jadikan evaluasi untuk penampilan tari Likok pulo untuk event-event selanjutnya. Ada keinginan yang sangat kuat dan semangat dari kami untuk tetap menjaga warisan budaya kita sendiri. Hiduplah budaya Indonesiaku.

Sumber:Hendri

0 comments:

Post a Comment