Thursday, May 2, 2013

Cerita dara Aceh menjadi tenaga magang kesehatan di Taiwan


OLEH AMNA AFGANURISFA, Mahasiswa Magister Psikologi Asia University dan Asisten Dosen Psikologi pada FK Unsyiah, Taichung-Taiwan

BEKERJA di rumah sakit? Belum pernah ada di benak saya, sejak saya kuliah dari bangku kuliah S1 hingga S2 saat ini. Namun, apa yang terjadi? Taiwan mampu membuat saya menjadi salah satu staff magang di RS bertaraf international di Taiwan.

Saya mahasiswa yang bergelut di dunia non medis, namun saya magang di lingkungan medis selain bergabung dalam project Indonesian medical services yang diadakan pertama kali di Taiwan, saya juga ditugaskan sebagai salah satu penerjemah bahasa Indonesia-Inggris di rumah sakit Jen Ai, Taiwan, untuk membantu para TKI yang kesulitan dalam berkonsulatasi dengan dokter di Rumah sakit.

Banyak hal yang saya dapatkan dari magang ini, selain sosial dengan banyak pasien, dengan staf dan juga dengan para dokter yang bekerja di RS yang dikenal dengan nama Rumah sakit Jen Ai, Taiwan.

Selama proses intership di Rumah Sakit Taiwan, saya belajar banyak hal tentang prosedur dan tata cara dalam berobat ke rumah sakit tersebut. Mulai dari cara registrasi, cara pembayaran dan cara pemeriksaan serta pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit ini.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, pastinya Taiwan jauh lebih menang, selain alat yang digunakan rumah sakit ini memberikan pelayanagn terbaiknya utnuk semua pengunjung tak terkecuali para pelajar dan pekerja dari Indonesia, yang merupakan salah satu jobdesk yang  saya lakukan saat ini, yaitu jadi penerjemah para TKI yang berobat ke Jen Ai Hospital.

Di sela-sela kegiatan kampus, kegiatan ini saya tekuni demi menolong para TKI di Taiwan yang memiliki kendala di penggunaan bahasa Inggris dalam berkonsultasi dengan para dokter. Ini salah satu bentuk kecil dari saya untuk menolong sesama manusia, ini pikir saya sehingga membuat saya merasa nyaman dan betah ketika selama saya magang. Senyum dan tawa dari para pasien menjadi hal kecil yang membuat saya bahagia, selama bekerja jadi seorang tim magang satu-satunya yang berasal dari Indonesia.

Untuk pertama kalinya Taiwan membuka services international untuk semua bahasa. Jen Ai Hospital sudah berkiprah di program ini selama lebih kurang 10 tahun terakhir dan baru kali ini medical services bahasa Indonesia dibuka ke khalayak umum di RS Jen Ai Taichung. Rumah Sakit Jen-Ai menawarkan berbagai layanan yang dirancang bagi pasien dari latar  belakang etnis dan budaya yang beragam.

Taiwan membuka services international untuk semua bahasa di dunia, untuk bahasa Indonesia sendiri baru dirintis dua tahun belakangan ini. Di tahun kedua ini saya berkesempatan untuk menjadi bagian dari  proyek ini, yang diberi nama dengan “Indonesian medical services”.
Rumah Sakit Jen-Ai telah meluncurkan Indonesia Medical Service pertama di Taiwan, sebagai bagian dari proyek Internasional Pasien Center  (IPC) untuk mengakomodasi kebutuhan medis masyarakat  Indonesia  yang tinggal di  Taiwan, terutama di wilayah Taichung, wilayah bagian tengah Negara Taiwan. Rumah sakit ini yang beralamatkan di 483 Dong Rong Rd., Dali, Taichung.

Program ini didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan dari pasien Indonesia yang menerima perawatan medis di Rumah Sakit Jen-Ai - Dali, dengan menawarkan berbagai layanan yang dirancang  untuk membuat pasien dari latar belakang etnis dan budaya yang beragam merasa diterima dan nyaman pada saat berobat di Rumah Sakit Jen-Ai Taichung.
Adapun direktur program dari proyek ini di pimpin langsung Mark K. Chan, M.B.A.  Sementara dokter yang terlibat dalam proyek ini adalah DR Fu,Yu-Chi yang berasal dari Surabaya, Indonesia. Yang telah bekerja selama lebih kurang 30 tahun di rumah sakit Jen Ai Dali, Taichung. Dr. Fu, bertugas di departement Ob/Gyn sebagai spesialist ahli kandungan.

Rasa kekeluargaan, keramahan dan gaya khas Indonesia masih melekat dalam diri Dr Fu, sebagai warga Indonesia yang baik yang berasal dari pulau Jawa, beliau tak segan-segan menyapa pasiennya yang juga berasal dari Jawa dengan menggunakan bahasa Jawa. Hal ini memperlihatkan tidak adanya gap antara dokter dan pasien pada saat pelayanan diberikan. 
Pengalaman dokter Fu bekerja sangat menginspirasi saya, banyak pengalaman dari kunjungan beliau, salah satunya ia pernah ditugaskan ke Aceh waktu tsunami 2004. Setiap tahun diutus untuk misi medis ke berbagai negara, seperti waktu gempa bumi 2005 di Khasmir - Pakistan, Yunnan & Shizhuan – China, Thailand, Irak, Ethiopia, Sudan Selatan, Tanzania, dll.  

Sosok beliau yang sangat ramah dan akrab tak ayal membuat pasien senang dengan pelayanannya yang sangat bersahabat. Meskipun dr. Fu adalah spesialis kandungan, namun tak ayal beliau tidak segan-segan membantu para pasien TKI atau pelajar yang membutuhkan konsultasi dengannya, beliau dengan senang hati menjelaskan lebih rinci dengan bahasa Indonesia dan sangat ramah dengan siapapun tanpa memandang dia seorang buruh, pekerja kantoran ataupun mahasiswa. Inilah sosok seorg dokter yang diharapkan yang akan banyak lahir di Indonesia kita, terutama di Aceh.

Rasa takjub lainnya, di rumah sakit ini, semua pengunjung diberlakukan sama. Tidak ada perbedaan status dan kasta. Ketika saya mendampingi salah satu pelajar Indonesia yang berobat di jam saya magang, ketika kami sedang mengantri, saya mendapati 3 orang dokter RS tersebut berada tepat di belakang saya, dalam barisan antrian. Sulit dipercaya, karena seorang dokter pun diberlakukan yang sama dengan pasien lainnya, memang budaya antri tidak pernah mati di Negara Formosa ini. Sulit dipercaya namun inilah kenyataannya.

Pernah kejadian yang membuat saya kaget, ketika jam makan siang, saya ditawari dokter untuk makan siang di luar bersama dengan teman lainnya, kami pergi dengan menggunakan mobil beliau, lagi-lagi di luar dugaan saya, seorang dokter tetap harus membayar parkir dan mencari tempat parkir utnuk mobilnya, tidak ada perlakuan khusus parkir dokter dan bebas biaya parkir, karena lagi-lagi status pasien, pengunjung dan dokter adalah sama di rumah sakit ini, yang membedakan hanya pekerjaan dan kondisi mereka saja sebagai pasien dan dokter.
Ingin rasanya Indonesia, memiliki sistem “perlakuan ramah” seperti ini, di mana antara pasien dan dokter tidak ada gap. Sungguh rumah sakit akan menjadi tempat yang senang dikunjungi pasien, bukan tempat yang dijauhi pasienya karena perbedaan perlakuan yang sangat berbeda-beda tiap rumah sakit. Entahlah, ini hanya sebuah impian dari saya, pengalaman seorang volunteer Indonesia medial services di Taiwan.

Menjadi dan bergabung dengan tim rumah sakit ini,  tentulah sangat membahagiakan bagi saya pribadi, banyak pelajaran tak terduga yang saya dapatkan dari ini, menggali pengalaman dari rumah sakit ini, bisa menjadi salah satu bekal yang layak saya bagikan ke Aceh tercinta suatu hari ini. Apabila saya kembali di percaya untuk jadi volunteer di rumah sakit Indonesia, terutama di negeri sendiri, Aceh.

Tulisan ini juga di publish di atjehpost.

2 comments:

  1. cepat kaya ,,.,KISAH NYATA , Aslamu alaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar Bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman2 melalui room ini, sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki, namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang, hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yang saya punya, akhirnya saya menaggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta , saya stress dan hamper bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma, SUAMI saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anakanaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk, demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue, ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya. dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KI JAROK hidupnya kembali sukses, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir dan melihat langsung hasilnya, ` saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI JAROK di No -0`8`2`1-9`2`1`5-0`5`6`7-. Semua petunjuk AKI saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah Demi AllAH dan anak saya, akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya, semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha, kini saya kembali sukses terimaksih KI JAROK saya tidak akan melupakan jasa AKI. JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH, SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB KI JAROK DI -08`21-92`15-05`67-. (TANPA TUMBAL/AMAN). …TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA AKI JAROK… **** BELIAU MELAYANI SEPERTI: *** 1.PESUGIHAN INSTANT 10 MILYAR 2.UANG GAIB 3.JUAL TUYUL MEMEK 4.ANGKA TOGEL GHOIB.DLL.. …=>AKI JAROK<=… >>>082-192-150-567<<<

    ReplyDelete
  2. assalamualaikum.. saya ingin berobat di rumah sakit jen ai. ada tidak. telfon yang bisa di hubungi. krn aq ingin ada penerjemah yang mendampingi saya.

    ReplyDelete